Seiring, perkembangan
jaman, perkembangan iptek semakin maju dan membuat kita sadar bahwa banyak
sekali yang belum kita ketahui. Bukan hanya semakin banyaknya jenis computer,
gadget, tablet dan lain-lain tetapi juga
banyak aplikasi-aplikasi yang semakin canggih dengan keunggulannya
masing-masing, salah satunya adalah penggunaan Sistem Informasi Geografis
atau biasa disebut dengan SIG yang diharapkan sudah sangat melekat pada kita karena
teknologi dapat mempermudah kita dalam segala jenis kegiatan yang mungkin akan
sangat tidak mungkin akan kita kerjakan jika kita tidak menggunakan bantuan
teknologi. SIG ini pada dasarnya juga membantu manusia dalam mengetahui serta
menggambarkan keadaan muka bumi dengan bentuk dan tampilan yang menarik. Saya
mengambil bahasan tentang teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis) karena
menurut saya teknologi seperti ini sangat dibutuhkan oleh pihak-pihak terkait
yang dapat mengolah atau mengunakan serta mengaplikasikannya dalam rangka
memberikan manfaat yang berarti kepada khalayak banyak. Salah satu tujuan
pengembangan SIG (Sistem Informasi Geografis)l adalah menghasilkan suatu
strategi spasial pendidikan dengan konsep SDSS (Spatial Decision Support
Sistem).
Sistem
informasi geografis adalah suatu sistem yang berbasis komputer dengan kemampuan
menangani data bereferensi geografis, yang meliputi pemasukan, pengelolaan atau
manajemen data (penyimpanan dan pengaktifan kembali), manipulasi dan analisis,
serta keluaran data. SIG memungkinkan untuk membuat tampilan peta serta
menggunakannya untuk keperluan presentasi khususnya dalam kajian Perencanaan
Wilayah dan Kota . SIG memungkinkan untuk menggambarkan dan menganalisa
informasi dengan cara pandang baru, mengungkap semua keterkaitan yang selama
ini tersembunyi, pola, dan kecenderungannya.
I.
Manfaat
Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam bidang Perencanaan Wilayah dan Kota
SIG
adalah suatu sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani
data bereferensi
geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan
kembali), manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir .Hasil akhir dapat dijadikan acuan dalam
pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi. (Aronoff, 1989). Sedangkan menurut
Anon (2001) Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat
memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang
dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga
dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang
akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam
pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.
Sistim Informasi Geografis (SIG) merupakan salah
satu disiplin ilmu berbasis teknologi informasi yang berkembang begitu cepat
akhir-akhir ini. Ide penyampaian informasi pada setiap titik koordinat bumi
ini, semakin melejit seiring dengan perkembangan teknologi perekaman informasi
melalui satelit.Hasil perekaman informasi terkait dengan kondisi fisik suatu
wilayah melalui satelit, meskipun tidak sempurna, telah banyak digunakan untuk
mensubstitusi perekaman informasi melalui survai lapangan yang butuh waktu
lebih lama dan biaya yang relatif juga lebih mahal.
Dalam bidang perencanaan wilayah dan kota, ilmu SIG mempunyai peranan yang sangat
penting. Menata ruang suatu wilayah membutuhkan dukungan data dan informasi,
baik spasial maupun non spasial, yang akurat dan terkini, terutama data dan
informasi tematik yang mengilustrasikan kondisi suatu wilayah. Perubahan
kondisi wilayah pada daerah yang akan disusun rencana tata ruangnya, perlu
dipahami dengan baik oleh para perencana, karena kualitas rencana tata ruang
sangat ditentukan oleh pemahaman para perencana terhadap kondisi fisik wilayah
perencanaan.
Dengan menggunakan teknologi informasi yang telah
berkembang, sebagian data dan informasi spasial yang diperlukan dalam
perencanaan tata ruang dapat dibangun dalam sebuah sistem informasi yang berbasis
pada koordinat geografis yang lebih dikenal dengan sebutan Sistem Informasi
Geografis (SIG). Seiring dengan perkembangan teknologi pengolahan
data geografis, dalam SIG dimungkinkan penggabungan berbagai basis data dan
informasi yang dikumpulkan melalui peta, citra satelit, maupun survai lapangan,
yang kemudian dituangkan dalam layer-layer peta. Sistem informasi yang
meng-overlay-kan beberapa layer tematik diatas peta dasar sungguh membantu
proses analisa wilayah dan pemahaman kondisi wilayah bagi para perencana, serta
dapat menghemat waktu karena sebagian proses dilakukan oleh piranti lunak,
sehingga dengan SIG proses perencanaan tata ruang dapat lebih efisien dan
efektif.
SIG
memungkinkan untuk membuat tampilan peta serta menggunakannya untuk keperluan
presentasi khususnya dalam kajian Perencanaan Wilayah dan Kota . SIG
memungkinkan untuk menggambarkan dan menganalisa informasi dengan cara pandang
baru, mengungkap semua keterkaitan yang selama ini tersembunyi, pola, dan
kecenderungannya.
Untuk
mendukung suatu Sistem Informasi Geografis, pada prinsipnya terdapat dua jenis
data, yaitu:
1. Data
spasial, yaitu data yang berkaitan dengan aspek keruangan dan merupakan data
yang menyajikan lokasi geografis atau gambaran nyata suatu wilayah di permukaan
bumi. Umumnya direpresentasikan dalam grafik, peta, atau pun gambar dengan
format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y
(vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai
tertentu.
2. Data
non-spasial, disebut juga data atribut, yaitu data yang menerangkan keadaan
atau informasi-informasi dari suatu objek (lokasi dan posisi) yang ditunjukkan
oleh data spasial. Salah satu komponen utama dari Sistem Informasi Geografis
adalah perangkat lunak (software). Perangkat lunak ini berfungsi sebagai
alat yang dapat membantu dalam memvisualisasikan, mengeksplorasi, menjawab
query, dan menganalisis data secara geografis
Pembangunan fisik dan sosial di Indonesia terus
ditingkatkan sesuai dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya
kehidupan yang serba kompleks. Perkembangan tersebut mendorong perlunya informasi
yang rinci tentang data sumber daya alam, yang mungkin dapat dikembangkan.
Adapun manfaat SIG dalam bidang perencanaan wilayah dan kota
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Inventarisasi Sumber Daya Alam. Melalui penerapan GIS, dapat diidentifikasi
tentang potensi-potensi alam yang tersebar di suatu wilayah. Identifikasi ini
akan memudahkan dalam pengelolaan sumber alam untuk kepentingan orang banyak.
2. Disaster Management. Artinya, aplikasi GIS dapat digunakan untuk melakukan
pengelolaan rehabilitasi pasca bencana. Misalnya, saat bencana tsunami
menerjang Aceh dan Nias, Badan Rehabilitasi – Rekonstruksi Aceh – Nias (BRR
Aceh-Nias) menggunakan GIS untuk memetakan kondisi terkini dan menentukan
prioritas pembangunan di lokasi yang paling parah kerusakannya.
3. Penataan Ruang & Pembangunan sarana-prasarana. Manfaat teknologi GIS
yang ketiga ini dapat berbentuk banyak hal. Mulai dari analisis dampak
lingkungan, daerah serapan air, kondisi tata ruang kota, dan masih banyak lagi.
Penataan ruang menggunakan GIS akan menghindarkan terjadinya banjir, kemacetan,
infrastruktur dan transportasi, hingga pembangunan perumahan dan perkantoran.
4. Investasi Bisnis dan Ekonomi juga merupakan manfaat yang bisa didapatkan
dari aplikasi GIS. Dengan adanya peta informasi daerah, dapat ditentukan arah
pembangunan. Dan para investor pun bisa menentukan strategi investasinya
berdasarkan kondisi geografis yang ada, kondisi penduduk dan persebarannya,
hingga peta infrastruktur dan aksesibilitas.
5. GIS dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan asap akibat kebakaran
hutan atau asab limbah beracun. GIS juga bisa digunakan untuk memprediksi
perkembangan daerah berpopulasi tinggi, yang membantu perencanaan pembangunan
fasilitas public.
6. GIS dapat digunakan sebagai alat bantu, baik sebagai tools maupun bahan
tutorial utama yang interaktif, dan menarik dalam usaha untuk meningkatkan
pemahaman, pembelajaran dan pendidikan mengenai ide-ide atau
konsep-konsep lokasi, spasial/keruangan, kependudukan dan unsur-unsur geografis
yang terdapat di permukaan bumi berikut data-data atribut yang menyertainya.
7. GIS memiliki kemampuan-kemampuan untuk mengurai unsur-unsur yang terdapat
di permukaan bumi dalam bentuk layer atau coverage data spasial. Dengan layer
ini permukaan bumi dapat direkonstruksi kembali atau dimodelkan dalam bentuk
nyata (real world seperti tiga dimensi) dengan menggunakan data ketinggian
beserta layer tematik yang diperlukan.
8. GIS memiliki kemampuan-kemampuan yang sangat baik dalam menvisualisasikan
data spasial beserta atribut-atributnya. Model warna, bentuk dan ukuran simbol
yang diperlukan untuk merepresentasikan unsur-unsur permukaan bumi dapat
dilakukan dengan mudah.
Hampir semua operasi
termasuk analisisnya yang dimiliki oleh perangkat GIS terutama desktop GIS
dapat dilakukan secara interaktif dengan bantuan menu-menu dan help yang
bersifat user friendly