Selasa, 19 April 2016

Perencanaan Kompherensif


Model perencanaan  Rational Comprehensive dianggap oleh para pakar sebagi ”akar” dari berbagai model perencanaan publik yang berkembang. Rasionalitas atau kondisi yang bersifat rasional dalam lingkup perencanaan adalah yaitu menggunakan pendekatan secara keilmuan (scientific approach) di dalam proses penganalisaan dan cara pemecahan masalah (problem). Dengan kata lain rasionalitas menuntut dasar pertimbangan yang sistematik dan evaluasi yang tepat terhadap berbagai alternatif cara (means)  untuk mencapi tujuan (ends/goals). Oleh karena itu rasionalitas menuntut penerapan kaidah/norma yang harus dilandasi dengan ketidakberpihakan (values free) dan emosi yang netral dari seorang perencana dalam memaksimakmalkan atau mengoptimasikan manfaat sebagi konsekuesi dari pembuatan keputusan.
Anggapan ini dapat berimplikasi bila rasionalitas diaplikasikan untuk pemecahan masalah dan pembutan keputusan maka tingkat rasionalitas akan tergantung dari ketepatan/kecermatan teknik – metoda analisi yang digunakan dan asumsi-asumsi yang mendasari alternatif-alternatif usulan pemecahan. Bila dikaitkan dengan isu-isu organisasi dan pengelolaan, maka rasionalitas cenderung memeperkokoh sistem sentralisasi di dalam birokrasi, prosedural dan depersonafikasi. Serta bila dikaitkan dengan individu atau unit organisasi  atau komunitas maka rasionlitas cenderng mendorong ”self interets”
Pengertian Komprehensif dalam term perencanaan yaitu merupakan perencanaan yang bersifat menyeluruh (holistik) bukan sebagian atau beberapa bagian yang terpisah (parsial) dari suatu sistem perencanaa,  .namun bukan berarti memasukkan seluruh elemen dan aspek yang dapat didentifikasi dari suatu entitas/komunitas tetapi harus mempertimbangkan cakupan yang lengkap dari elemen-elemen pokok yang dapat ditangani di dalam proses analisis. Oleh karena itu komprehensifitas harus mencakup sebanyak mungkin  faktor internal yang dapat dikontrol dan faktor eksternal pokok yang terkait
Berbagai pakar mengatakan, meski tidak terlepas dari kelemahan yanga ada, model perencanaan ini mempunyai keunggulan yang signifikan, yaitu :
1.      Keunggulan utama perencanaan rasional komprehensif yaitu mencakup liputan yang luas tentang berbagai elemen dan aspek perencanaan serta menampilkan berbaagi alternatif rencana yang mungkin dilaksankan untuk mencapai tujuan(goals) dan sasaran (objectives) perencanaan dengan melihat pada potensi dan kendala yang ada.
2.      Memiliki citra holistik atau menyeluruh atas kemungkinan-kemungkinan yang paling optimal
3.      Meski mencakup liputan yang luas, terkandung unsur penyederhaanaa (simplicty - reductionis) dari sistem entitas/komunitas/kesatuan yang bersifat kompleks dan menyeluruh.
4.      Program-program yang disusun untuk dievaluasi  dengan pendekatan ”scientific methods”  dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak terlibat di dalam proses perencanaan.
5.      Proses perencanaan tidak berjalan linier tetapi  bersifat pengulangan (multiple iteratif) dan siklikal yaitu adanya umpan balik an elaborasi lebih jauh untuk tiap sub proses, sehingga perencanaan rasional komprehensif bersifat fleksibel/luwes terhadap kemungkinan perubahan yang terjadi di lingkungan perencanaan.
6.      Dalam perencanaan rasional komprehensif ada keterlibatan publik (public participation) sehingga dapat mengurangi kekurangan-kekurangan dari model perencanaan ini.




PETA TEMATIK


1.      Definisi Peta Tematik
Peta tematik adalah peta yang menggambarkan suatu data yang mempunyai tema khusus dan berkaitan dengan detail topografi tertentu. Peta tematik memiliki beragam jenisnya, seperti yang berkaitan dengan tingkat ekonomi suatu daerah. Pada peta tematik, keterangan-keterangannya disajikan dalam bentuk gambar dengan menggunakan pernyataan dan simbol-simbol serta mempunyai tema tertentu atau kumpulan dari tema-tema yang memiliki hubungan antara satu dengan yang lainnya. Kalau kita bandingkan peta tematik tersebut dengan hasil-hasil laporan, uraian- uraian, tabel-tabel, diagram-diagram, dan gambar-gambar lainnya, maka peta tematik memiliki pengertian yang lebih umum. Peta tematik juga memberikan pengertian atau pemahaman yang jauh lebih mudah. Untuk keperluan penggambaran data-data peta tematik, peta dasar yang sering digunakan adalah peta topografi.

2.      Perbedaan Prinsip Antara Peta Topografi dan Peta Tematik
Dipandang dari sudut teori, kedua peta topografi dan peta tematik sama-sama memperlihatkan data-data kualitatif dan juga kuantitatif. Akan tetapi, peta topografi dan peta tematik memiliki sifat-sifat tertentu atau cirri khas yang memperlihatkan perbedaan antara keduanya. Peta topografi adalah peta yang memperlihatkan unsur-unsur asli dan unsur-unsur buatan manusia yang berada di atas permukaan bumi. Peta topografi juga menunjukkan kedudukan unsur-unsur tersebut dalam peta sesuai dengan posisi sebenarnya. Jadi, peta topografi adalah peta umum yang tidak menekankan kegunaannya pada unsur-unsur tertentu saja, akan tetapi sifatnya menyeluruh. Sedangkan peta tematik adalah peta yang hanya menyajikan tema atau unsur-unsur tertentu saja. Tema dan unsur-unsur yang diperlihatkan memiliki hubungan atau keterkaitan antara satu dengan yang lainnya seperti: pertanian, ekonomi, perkebunan, temperatur, curah hujan, dan lain sebagainya.
Perbedaan antara peta topografi dan peta tematik dapat kita lihat pada:
ü  Skala
ü  Simbol
ü  Warna
ü  Informasi tepid an informasi batas
ü  Nomor lembar petta
ü  Grid dan Graticule
ü  Dll
Contoh gambar peta tematik curah hujan

3.      Bagian-bagian dari Peta Dasar yang Banyak digunakan untuk Peta Tematik
Berikut ini adalah bagian – bagian dari peta dasar yang sering digunakan dalam peta-peta tematik :
ü  Grid dan Graticule
Grid merupakan garis-garis lurus yang saling berpotongan dan membentuk  sudut tegak lurus. Gunanya adalah untuk mengetahui dan menentukan koordinat titik-titik di atas peta. Grid ini pada pada peta topografi, sebagai orientasi di atas peta.
ü  Pola Aliran
Adalah salah satu bagian untuk keperluan orientasi,. Pola aliran bisa berupa saluran yang disebabkan oleh alam seperti: sungai dan bisa juga berupa saluran buatan
ü  Relief  
Menyatakan tingkat rendahnya permukaan fisis bumi, dinyatakan dalam bentuk garis kontur. Digunakan dalam bidang sipil.
ü  Permukiman
Digunakan untuk keperluan sosial
ü  Bentuk Perhubungan
Jalan dan rel kereta api adalah contohnya. Berhubungan erat dengan kegiatan sosial ekonomi, misalnya kegiatan pariwisata.
ü  Unit-unit Administrasi
Digunakan untuk keperluan pembuatan peta sosial ekonomi
ü  Nama-nama Geografi
Meliputi nama tempat permukiman, sungai, unit administrasi, daerah daerah geografis lainnya.
ü  dan Detail-detail lainnya
Contohnya ialah daerah hutan, pola landuse, dan lain-lain. Detail ini dinyakan dalam simbol-simbol

4.      Konsep Dasar Pemetaan Tematik
a.       Cara Kualitatif
Adalah suatu penyajian gambar dari data kualitatif ke atas peta, berupa bentuk dari simbol yang menyatakan identitas serta melukiskan. Contohnya peta pariwisata, peta potensi ikan diperairan.
b.      Cara Kuantitatif
Adalah suatu penyajian gambar dari data kualitatif ke atas peta, berupa bentuk dari simbol yang menyatakan identitas dan menunjukkan besar/jumlah/banyaknya unsur yang diwakilinya. Contoh peta curah hujan, peta kepadatan penduduk


Manfaat SIG bagi Perencanaan Wilayah dan Kota


Seiring, perkembangan jaman, perkembangan iptek semakin maju dan membuat kita sadar bahwa banyak sekali yang belum kita ketahui. Bukan hanya semakin banyaknya jenis computer, gadget, tablet  dan lain-lain tetapi juga banyak aplikasi-aplikasi yang semakin canggih dengan keunggulannya masing-masing, salah satunya adalah penggunaan Sistem Informasi Geografis  atau biasa disebut dengan SIG yang diharapkan sudah sangat melekat pada kita karena teknologi dapat mempermudah kita dalam segala jenis kegiatan yang mungkin akan sangat tidak mungkin akan kita kerjakan jika kita tidak menggunakan bantuan teknologi. SIG ini pada dasarnya juga membantu manusia dalam mengetahui serta menggambarkan keadaan muka bumi dengan bentuk dan tampilan yang menarik. Saya mengambil bahasan tentang teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis) karena menurut saya teknologi seperti ini sangat dibutuhkan oleh pihak-pihak terkait yang dapat mengolah atau mengunakan serta mengaplikasikannya dalam rangka memberikan manfaat yang berarti kepada khalayak banyak. Salah satu tujuan pengembangan SIG (Sistem Informasi Geografis)l adalah menghasilkan suatu strategi spasial pendidikan dengan konsep SDSS (Spatial Decision Support Sistem).
Sistem informasi geografis adalah suatu sistem yang berbasis komputer dengan kemampuan menangani data bereferensi geografis, yang meliputi pemasukan, pengelolaan atau manajemen data (penyimpanan dan pengaktifan kembali), manipulasi dan analisis, serta keluaran data. SIG memungkinkan untuk membuat tampilan peta serta menggunakannya untuk keperluan presentasi khususnya dalam kajian Perencanaan Wilayah dan Kota . SIG memungkinkan untuk menggambarkan dan menganalisa informasi dengan cara pandang baru, mengungkap semua keterkaitan yang selama ini tersembunyi, pola, dan kecenderungannya.
I.         Manfaat Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam bidang Perencanaan Wilayah dan Kota
SIG adalah suatu sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir .Hasil akhir dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi. (Aronoff, 1989). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.
Sistim Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu disiplin ilmu berbasis teknologi informasi yang berkembang begitu cepat akhir-akhir ini. Ide penyampaian informasi pada setiap titik koordinat bumi ini, semakin melejit seiring dengan perkembangan teknologi perekaman informasi melalui satelit.Hasil perekaman informasi terkait dengan kondisi fisik suatu wilayah melalui satelit, meskipun tidak sempurna, telah banyak digunakan untuk mensubstitusi perekaman informasi melalui survai lapangan yang butuh waktu lebih lama dan biaya yang relatif juga lebih mahal.
Dalam bidang perencanaan wilayah dan kota, ilmu SIG mempunyai peranan yang sangat penting. Menata ruang suatu wilayah membutuhkan dukungan data dan informasi, baik spasial maupun non spasial, yang akurat dan terkini, terutama data dan informasi tematik yang mengilustrasikan kondisi suatu wilayah. Perubahan kondisi wilayah pada daerah yang akan disusun rencana tata ruangnya, perlu dipahami dengan baik oleh para perencana, karena kualitas rencana tata ruang sangat ditentukan oleh pemahaman para perencana terhadap kondisi fisik wilayah perencanaan.
Dengan menggunakan teknologi informasi yang telah berkembang, sebagian data dan informasi spasial yang diperlukan dalam perencanaan tata ruang dapat dibangun dalam sebuah sistem informasi yang berbasis pada koordinat geografis yang lebih dikenal dengan sebutan Sistem Informasi Geografis (SIG). Seiring dengan perkembangan teknologi pengolahan data geografis, dalam SIG dimungkinkan penggabungan berbagai basis data dan informasi yang dikumpulkan melalui peta, citra satelit, maupun survai lapangan, yang kemudian dituangkan dalam layer-layer peta. Sistem informasi yang meng-overlay-kan beberapa layer tematik diatas peta dasar sungguh membantu proses analisa wilayah dan pemahaman kondisi wilayah bagi para perencana, serta dapat menghemat waktu karena sebagian proses dilakukan oleh piranti lunak, sehingga dengan SIG proses perencanaan tata ruang dapat lebih efisien dan efektif.
SIG memungkinkan untuk membuat tampilan peta serta menggunakannya untuk keperluan presentasi khususnya dalam kajian Perencanaan Wilayah dan Kota . SIG memungkinkan untuk menggambarkan dan menganalisa informasi dengan cara pandang baru, mengungkap semua keterkaitan yang selama ini tersembunyi, pola, dan kecenderungannya.
 Untuk mendukung suatu Sistem Informasi Geografis, pada prinsipnya terdapat dua jenis data, yaitu:
1.      Data spasial, yaitu data yang berkaitan dengan aspek keruangan dan merupakan data yang menyajikan lokasi geografis atau gambaran nyata suatu wilayah di permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan dalam grafik, peta, atau pun gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu. 
2.      Data non-spasial, disebut juga data atribut, yaitu data yang menerangkan keadaan atau informasi-informasi dari suatu objek (lokasi dan posisi) yang ditunjukkan oleh data spasial. Salah satu komponen utama dari Sistem Informasi Geografis adalah perangkat lunak (software). Perangkat lunak ini berfungsi sebagai alat yang dapat membantu dalam memvisualisasikan, mengeksplorasi, menjawab query, dan menganalisis data secara geografis
Pembangunan fisik dan sosial di Indonesia terus ditingkatkan sesuai dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya kehidupan yang serba kompleks. Perkembangan tersebut mendorong perlunya informasi yang rinci tentang data sumber daya alam, yang mungkin dapat dikembangkan. Adapun manfaat SIG dalam bidang perencanaan wilayah dan kota diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Inventarisasi Sumber Daya Alam. Melalui penerapan GIS, dapat diidentifikasi tentang potensi-potensi alam yang tersebar di suatu wilayah. Identifikasi ini akan memudahkan dalam pengelolaan sumber alam untuk kepentingan orang banyak.
2.      Disaster Management. Artinya, aplikasi GIS dapat digunakan untuk melakukan pengelolaan rehabilitasi pasca bencana. Misalnya, saat bencana tsunami menerjang Aceh dan Nias, Badan Rehabilitasi – Rekonstruksi Aceh – Nias (BRR Aceh-Nias) menggunakan GIS untuk memetakan kondisi terkini dan menentukan prioritas pembangunan di lokasi yang paling parah kerusakannya.
3.      Penataan Ruang & Pembangunan sarana-prasarana. Manfaat teknologi GIS yang ketiga ini dapat berbentuk banyak hal. Mulai dari analisis dampak lingkungan, daerah serapan air, kondisi tata ruang kota, dan masih banyak lagi. Penataan ruang menggunakan GIS akan menghindarkan terjadinya banjir, kemacetan, infrastruktur dan transportasi, hingga pembangunan perumahan dan perkantoran.
4.      Investasi Bisnis dan Ekonomi juga merupakan manfaat yang bisa didapatkan dari aplikasi GIS. Dengan adanya peta informasi daerah, dapat ditentukan arah pembangunan. Dan para investor pun bisa menentukan strategi investasinya berdasarkan kondisi geografis yang ada, kondisi penduduk dan persebarannya, hingga peta infrastruktur dan aksesibilitas.
5.      GIS dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan asap akibat kebakaran hutan atau asab limbah beracun. GIS juga bisa digunakan untuk memprediksi perkembangan daerah berpopulasi tinggi, yang membantu perencanaan pembangunan fasilitas public.
6.      GIS dapat digunakan sebagai alat bantu, baik sebagai tools maupun bahan tutorial utama yang interaktif, dan menarik dalam usaha untuk meningkatkan pemahaman, pembelajaran dan pendidikan  mengenai ide-ide atau konsep-konsep lokasi, spasial/keruangan, kependudukan dan unsur-unsur geografis yang terdapat di permukaan bumi berikut data-data atribut yang menyertainya.
7.      GIS memiliki kemampuan-kemampuan untuk mengurai unsur-unsur yang terdapat di permukaan bumi dalam bentuk layer atau coverage data spasial. Dengan layer ini permukaan bumi dapat direkonstruksi kembali atau dimodelkan dalam bentuk nyata (real world seperti tiga dimensi) dengan menggunakan data ketinggian beserta layer tematik yang diperlukan.
8.      GIS memiliki kemampuan-kemampuan yang sangat baik dalam menvisualisasikan data spasial beserta atribut-atributnya. Model warna, bentuk dan ukuran simbol yang diperlukan untuk merepresentasikan unsur-unsur permukaan bumi dapat dilakukan dengan mudah.
Hampir semua operasi termasuk analisisnya yang dimiliki oleh perangkat GIS terutama desktop GIS dapat dilakukan secara interaktif dengan bantuan menu-menu dan help yang bersifat user friendly
 
Powered by Manor DOLOP
Copyright © 2014 Mayanorr

Powered by Manor DOLOP